APA YANG TIDAK DISUKAI RASULULLOH SAW

APA YANG TIDAK DISUKAI RASULULLOH SAW

Dalam kehidupan sehari-hari, disadari atau tidak, sering kita melakukan perbuatan yang sebenarnya tidak disukai dan tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini dapat terjadi karena keteledoran, kejahilan (ketidak mengertian kita) atau semacamnya, sehingga kita melalaikan terhadap sunnah Rasulullah SAW yang lainnya.

Berikut ini beberapa hal yang tidak disukai dan larangan dari Rasulullah SAW untuk tidak kita lakukan. Perkara tersebut ada yang sampai pada tingkatan haram, ada yang sekedar makruh (dibenci oleh Allah SWT). Tapi yang jelas, kita sebagai umat Nabi yang baik, meninggalkan perkara-perkara berikut ini adalah lebih utama yaitu:

  • Melawak (memancing orang lain agar tertawa) dengan kebohongan “Celakalah bagi orang yang berkata dan berbohong untuk menjadikan orang lain tertawa karenanya. Celakalah ia,celakalah ia.” (HR. Ahmad,Tirmidzi dan Abu Dawud)
  • Tertawa karena orang lain kentut Rasulullah SAW melarang tertawa (menertawai orang) karena kentut.” (HR. Ahmad,Bukhari dan Muslim)
  • Terlalu banyak tertawa “Jangan banyak tertawa, karena sesungguhnya banyak tertawa itu mematikan hati.” (Shahif Al Jami’ Ash Shogir) Bernadzar “Jangan kalian bernadzar, karena nadzar itu sedikit pun tidak dapat mempengaruhi takdir. Dan hanya saja nadzar itu dikeluarkan dari orang yang pelit.” (HR. Muslim dan Tirmidzi)
  • Memaksakan diri menjamu tamu “Janganlah salah seorang diantara kalian memaksakan diri untuk tamunya diluar kemampuannya.” (HR. Ad Dailami)
  • Mengambil barang orang lain tanpa izin, baik secara bercanda atau serius “Janganlah salah seorang diantara kalian mengambil barang milik temannya (tanpa ijin) baik secara main-main atau serius. Dan jika ia mengambil tongkat temannya hendaklah segera dikembalikan kepadanya.” (HR. Ahmad,Abu Dawud dan Tirmidzi)
  • Memuji orang lain secara berlebihan Celaka kamu, kamu telah memenggal leher temenmu, barang siapa diantara kamu mau tidak mau harus memuji saudaranya  hendaklah ia mengatakan : “Aku mengenal si Fullah dan Allah-lah yang menilainya, dan aku tidak memuji seseorang melebihi pengetahuan Allah. Saya menilai si fulan begini…begini…” Jika kita tahu yang baik darinya.” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim)
  • Melakukan shalat dalam kondisi makanan sudah tersedia atau sambil menahan buang air kecil atau besar “Tidak sempurna shalat dalam kondisi makanan sudah tersedia, dan tidak sempurna juga shalat orang yang menahan buang air kecil atau besar.’ (HR. Muslim dan Abu Dawud)
  • Mendatangi masjid dengan tergesa-gesa untuk mengejar shalat agar tidak ketinggalan “Jika kalian mendatangi shalat, hendaklah kalian datang dalam keadaan tenang, dan janganlah kalian mendatanginya dengan tergesa-gesa, maka apa yang kalian dapatkan shalatlah, dan apa yang ketinggalan sempurnakanlah.” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim)
  • Membunuh binatang dengan api “Sesungguhnya tidak boleh menyiksa dengan api kecuali Allah tuhan api.” (HR. Abu Dawud)
  • Menunda pembayaran hak orang lain. Dari Abu Hurairah ra.: “sesungguhnya Rasulullah SAW  bersabda : “Orang yang mampu membayar hak orang lain namun menunda pembayarannya merupakan kedzaliman. Dan apabila terdapat hutang yang dialihkan kepada salah seorang diantara kalian dalam keadaan mampu maka terimalah pengalihan itu.” (Muttafaqun Alaihi)
  • Duduk diantara dua orang kecuali dengan ijin keduanya. “Rasulullah SAW melarang seseorang duduk diantara dua orang kecuali dengan seijin keduanya.” (Hadist Hasan menurut Al Albani)
  • Membiarkan api menyala, sementara kita tidur. Dari Ibnu Umar ra. : Dari Nabi SAW, ia bersabda :”Janganlah kalian meninggalkan api di rumah-rumah kalian ketika kalian tidur.” (Muttafaqun alaihi) Dan suatu saat ketika Rasulullah SAW mendengar berita kebakaran rumah salah seorang sahabatnya, beliau bersabda : “Sesungguhnya api itu musuh kalian, maka apabila kalian tidur, padamkanlah.”(Muttafaqun alaihi)
  • Mencabut uban. “Janganlah kalian mencabut uban, karena sesungguhnya uban itu merupakan cahaya bagi seorang muslim pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
  • Masuk masjid dalam keadaan membawa bau yang busuk (tidak sedap). “Barang siapa yang makan bawang merah, bawang putih dan kurrots (sayur yang mirip bawang merah) maka janganlah mendekati masjid kami, karena sesungguhnya malaikat terganggu, sebagaimana manusia terganggu darinya.” (HR. Muslim)

Demikianlah diantara perkara yang tidak disukai dan tidak pernah dilakukan oleh Nabi SAW. Memang, larangan Allah dan Rasul-Nya kadang terasa indah dan nikmat. Namun yakinlah, dibalik keindahan dan kenikmatan larangan itu tersimpan kerugian dan kecelakaan bagi yang melakukannya. Sebaliknya perintah Allah dan Rasul-Nya kadang terasa pahit dan pedih. Namun yakinlah dibalik kepahitan dan kepedihan itu tersimpan keuntungan dan kebahagiaan bagi yang melakukannya.

Mari kita tinggalkan larangan Allah dan Rasul-Nya sejauh-jauhnya, agar kehidupan kita terbimbing hidayah-Nya. Semoga kita mampu melaksanakannya. Amin

Next Post Previous Post