Hadis ke-182 | Membunuh Ular & Kalajengking disaat Sholat - Terjemah Ibanatul Ahkam
Redaksi Hadis
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "اُقْتُلُوا الأَسْوَدَيْنِ فِي الصَّلَاةِ : الحَيَّةَ وَالعَقْرَبَ". أَخْرَجَهُ الأَرْبَعَةَ وَ صَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّان |
---|
Dari Abu Hurairah (r.a), beliau berkata: “Rasulullah (s.a.w) pernah bersabda: “Bunuhlah oleh kamu dua jenis binatang hitam ketika dalam solat, yaitu ular dan kalajengking.” (Diriwayatkan oleh al-Arba‟ah, dan dinilai sahih oleh Ibn Hibban) |
Makna Hadis
Ular merupakan musuh manusia, begitu pula kalajengking yang ekornya mengandung racun. Binatang berbisa ini tidak segan-segan menyerang manusia melalui gigitan dan sengatannya, meskipun manusia sedang mengerjakan sholat. Oleh karenanya, 2 jenis binatang ini mesti dibunuh, sekalipun orang yang melakukannya sedang mengerjakan solat. Semoga Allah memelihara kita daripada gangguan musuh dan menjaga diri kita dari kejahatan segala penyakit.
Unsur Fiqh
- Dituntut menolak bahaya yang akan menimpa diri seseorang, sekalipun sedang mengerjakan sholat.
- Boleh melakukan banyak pergerakan dalam sholat apabila dalam keadaan bahaya.
- Boleh membunuh ular dan kalajengking ketika dalam sholat tanpa sebarang hukum makruh sama ada tindakan membunuhnya memerlukan satu kali pukulan ataupun lebih banyak lagi. Inilah pendapat mazhab Hanafi. Sedangkan menurut mazhab imam Maliki, makruh membunuhnya apabila kedua-dua hewan tidak mengganggu orang yang sedang mengerjakan sholat. Bagi mereka, boleh membunuhnya apabila kedua hewan hendak menyerang orang yang sholat tanpa sebarang makruh lagi. Menurut zahir pendapat mazhab Hanbali, tidak ada perbedaan di mana seseorang yang sedang sholat boleh membunuh kedua jenis hewan itu sama ada melakukan sedikit gerakan ataupun terpaksa melakukan banyak gerakan. Dengan kata lain, sholat orang yang berbuat demikian tidak batal. Mazhab al-Syafi‟i mengatakan bahwa apabila diperlukan gerakan yang banyak untuk membunuhnya, maka solat seseorang menjadi batal. Tetapi jika tidak memerlukan banyak gerakan, maka sholatnya tidak batal solatnya.