DPR RI telah memberikan tanggapan terhadap perubahan nama gedung MPR/DPR RI yang terlihat di Google Maps.
nunianajib.com - Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI memberikan tanggapan terhadap perubahan nama gedung MPR/DPR RI di Google Maps yang memiliki konotasi negatif. Ketua BURT DPR, Agung Budi Santoso, mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap perubahan tersebut dan menganggapnya sebagai tindakan yang tidak pantas.
Agung menyatakan, "Kami sangat menyesal dan tidak mengerti mengapa ada pihak yang melakukan hal seperti ini," pada Senin, 3 Juli 2023. Pada hari yang sama, detikcom melaporkan bahwa gedung DPR/MPR RI di Google Maps telah diberi berbagai nama alternatif seperti 'Kebun Binatang Terbesar di Asia', 'Sampah Negara', dan 'Banteng Tidur'.
Agung menekankan bahwa DPR adalah lembaga negara yang diatur oleh konstitusi dan berfungsi sebagai salah satu cabang kekuasaan dalam sistem demokrasi. Ia meminta pihak yang bertanggung jawab atas perubahan tersebut untuk menjaga martabat lembaga dan menghormati etika dalam menyampaikan aspirasi.
Selain itu, Agung juga telah meminta Pusat Teknologi Informasi (Pustekinfo) Sekretariat Jenderal DPR untuk segera mengubah atau menghapus penamaan-penamaan dengan konotasi negatif tersebut. "Saya sudah meminta Pustekinfo untuk segera mengubah atau menghapusnya," ujarnya.
Irma Suryani Chaniago, anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, juga menambahkan bahwa kebebasan berpendapat harus selalu diiringi dengan etika dan moral. "Kebebasan berpendapat harus tetap menghargai etika, moral, dan kesopanan dalam berbicara," kata Irma. Dia menegaskan bahwa DPR tidak alergi terhadap kritik, namun menilai bahwa kata-kata dan kalimat yang digunakan seharusnya tidak seperti yang tertera dalam direktori gedung DPR di Google Maps.