Hadis ke- 41| Bab Wudhu' - Terjemah Ibanatul Ahkam
Redaksi Hadis ke-41
٤١
- عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
قَالَتْ: "كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْجِبُهُ
التَّيَمُّنُ فِي تَنَعُلِهِ، وَتَرَجُلِهِ، وَطُهُورِهُ، وَفِي شَأْنِهِ
كُلِّهِ". مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
41. Dari 'Aisyah (r.a), beliau berkata: "Rasulullah (s.a.w) lebih menyukai untuk mendahulukan sebelah kanan ketika memakai sandal, menyikat rambut, bersuci, dan dalam setiap perbuatannya." (Muttafaq 'alaih)
Makna Umum hadis
خير المؤمنين من يحب ما أحب الله ورسوله وشرهم
من تعمد مخالفتهما فأكل أو شرب أو سلم بالشمال بدون عذر لقد كان الرسول صلى الله
عليه وسلم يسره ويعجبه تعاطى الشيء باليمين وتقديمها على اليسار في حالات التكريم
والتزيين تفاؤلا أن يكون فاعله من أصحاب الميمنة ؛ واستثنى الرسول الأمين دخول
الخلاء لخسته والخروج من المسجد لخسه الشارع وشرف المسجد ففي هذين الحالتين تقدم
اليسرى على اليميني وكذلك عند نزع النعال وحمله
Sebaik-baik orang mukmin adalah orang yang
mencintai apa yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, sebaliknya seburuk-buruk
mereka adalah orang yang sengaja melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya.
Misalnya, dia makan, minum, atau bersalaman dengan tangan kiri tanpa ada alasan
yang dibenarkan dalam syariat. Rasulullah (s.a.w) sangat menyukai melakukan
segala sesuatu dengan tangan kanannya dan mendahulukannya di atas tangan
kirinya dalam setiap perbuatan yang dianggap mulia, termasuk berpakaian dengan
harapan agar orang yang melakukannya termasuk ke dalam Ashab al-Yamin (ahli
surga).
Namun, Rasulullah (s.a.w) membuat pengecualian dengan tidak mendahulukan sebelah kanan ketika hendak memasuki toilet karena toilet adalah tempat yang tidak terhormat. Pengecualian lainnya adalah ketika keluar dari masjid, karena kedudukan jalanan dianggap rendah jika dibandingkan dengan keagungan masjid. Dalam kedua keadaan tersebut, baginda mendahulukan kaki yang sebelah kiri daripada yang kanan, begitu pula ketika menanggalkan sandal dan membawanya.
Analisa Lafadz
يعجبه : يرضيه ويسره .
التيمن : أخذ الشيء باليمين وتقديمها على
الشمال .
في تنعله : لبس نعله . والنعل ما وقيت به القدم
من من الأرض وجمعه نعال
ترجله : مشط شعره أعم من أن يكون الرأس أو اللحية .
طهوره : مصدر أى تطهيره ومعناه البداءة باليد اليمنى والرجل اليمنى
في الوضوء والشق الأيمن في الغسل .
وفي شأنه كله : متعلق بيعجبه ؛ أى يعجبه التيمن
في شأنه كله تعميم بعد تخصيص والمراد ماكان من باب التكريم وما يلحق به كالطعام
والسواك ونحو ذلك . أما حالة دخول الخلاء والخروج من المسجد فتكون البداءة باليسرى
.
“بعجبه”, Suka dan senang.
“التيمن”, Mengambil sesuatu dengan tangan kanan dan mendahulukannya ke atas tangan kiri.
“في تنعله”, Saat memakai sandal. Al-na'l adalah sesuatu yang dipakai untuk melindungi telapak kaki dari menyentuh tanah, dan bentuk jamaknya ialah al-ni'al.
“ترجله”, Menyisir rambut. Ini mencakup semua rambut, baik rambut kepala, janggut, atau lainnya.
“طهوره”, Masdar adalah bentuk kata benda yang berarti ketika bersuci. Artinya, memulai dengan tangan kanan dan kaki kanan saat berwuduk, serta memulai dengan lambung sebelah kanan saat mandi.
“وفي شأنه كله”, Kalimat ini berhubungan dengan “يعجبه” yang berarti baginda sangat menyukai memulai dengan tangan kanan dalam setiap perbuatannya. Ungkapan seperti ini dinamakan ta'mim ba'da takhshish. Maksudnya, setiap perbuatan yang dianggap mulia dan apa pun yang disamakan dengannya, seperti makan, bersiwak, dan sebagainya. Jika hendak memasuki toilet dan keluar dari masjid, maka baginda selalu memulainya dengan kaki-kiri.
Unsur Fikih
١ - استحباب البداءة باليمين فى كل ما كان من
باب التزين والتكريم اقتداء بالرسول الكريم .
۲ - استحباب التياسر حالة دخول الخلاء وحالة الخروج من المسجد
1. Disunatkan memulai setiap perbuatan yang
termasuk dalam perbuatan yang baik dan mulia dengan tangan kanan karena
mengikuti Sunnah Rasulullah (s.a.w).
2. Ketika memasuki toilet dan keluar dari masjid, disunatkan memulainya dengan sebelah kiri.
Lanjut baca Hadis ke-42 Terjemah Ibanatul Ahkam