Belajar PHP bagian 4: Mengenal Variabel dalam PHP


Belajar Mengenal Variabel dalam PHP

Sampai pada artikel "Belajar Mengenal Variabel dalam PHP" setelah Anda mempelajari tutorial dari bagian 1 hingga bagian 3 yang membahas tentang pengenalan PHP, cara penulisan PHP yang benar, serta cara menginstal dan menjalankan PHP di localhost menggunakan XAMPP. Pada tutorial ini, kita akan belajar tentang pengertian variabel dan cara penulisannya dalam bahasa pemrograman PHP.

Pengertian Variabel dalam PHP

Variabel dalam PHP memiliki fungsi yang sama seperti bahasa pemrograman lainnya, yaitu sebagai wadah untuk menyimpan data sementara. Variabel digunakan sebagai tempat penyimpanan informasi atau data dalam pemrograman. Variabel dapat menyimpan data berupa angka, teks, dan lain sebagainya. Nilai atau isi dari variabel dapat diubah atau diperbarui, dan hal ini akan kita praktikkan dalam tutorial ini. Setiap variabel memiliki nama yang berbeda untuk memudahkan programmer dalam mengidentifikasinya dan memanggilnya.

Cara Penulisan Variabel dalam PHP

Penulisan variabel dalam PHP memiliki ketentuan tersendiri. Berikut ini adalah beberapa poin penting mengenai cara penulisan variabel yang benar dalam PHP:

  1. Penulisan variabel dalam PHP diawali dengan tanda $.
  2. Variabel dalam PHP bersifat case sensitive, artinya huruf besar dan kecil mempengaruhi pengenalan variabel.
  3. Untuk memberikan nilai pada variabel, gunakan tanda sama dengan "=".
  4. Jangan lupa mengakhiri baris sintaksis PHP dengan tanda titik koma ";".

Sebagai contoh, kita dapat menuliskan variabel dalam PHP sebagai berikut:

<?php
$nama;
?>

Pada contoh di atas, kita menggunakan tanda dolar $ sebagai awalan untuk menunjukkan bahwa itu adalah sebuah variabel, kemudian diikuti dengan nama variabel. Contoh di atas menunjukkan penulisan variabel dengan nama "$nama". Perlu diingat juga untuk menggunakan penulisan sintaksis PHP yang benar seperti yang telah dijelaskan pada tutorial sebelumnya, yaitu mengawali sintaksis PHP dengan tag pembuka "<?php" dan mengakhiri dengan tag penutup "?>" serta mengakhiri setiap baris sintaksis dengan tanda titik koma ";".

Pada contoh kedua dijelaskan bahwa variabel dalam PHP bersifat case sensitive, yang berarti penulisan variabel harus sesuai dengan penulisan case sensitive-nya. Misalnya, jika Anda membuat variabel "$namaSaya", maka untuk memanggil variabel tersebut harus sesuai dengan penulisan case sensitive, yaitu "$namaSaya".

Poin ketiga menjelaskan cara memberikan nilai atau informasi yang ingin disimpan ke dalam variabel PHP. Caranya adalah dengan menggunakan tanda sama dengan "=" untuk mengisikan nilai pada variabel. Berikut ini adalah contoh pengisian data atau informasi ke dalam variabel PHP:

<?php
$nama = "nunianajib";
$umur = 28;
?>

Contoh di atas adalah pengisian data atau informasi ke dalam variabel PHP. Perhatikan bahwa ketika mengisikan data berupa teks, kita harus menggunakan tanda petik ganda atau petik satu. Namun, jika nilai variabel tersebut berupa angka, maka tidak perlu menggunakan tanda petik.

Setelah Anda mempelajari perintah "echo" dalam PHP yang digunakan untuk menampilkan data, dalam tutorial ini kita juga akan menerapkannya sebagai contoh penggunaan variabel dalam PHP.

Buatlah sebuah file PHP dan simpan di dalam localhost. Misalnya, beri nama file tersebut sebagai "belajar.php". Isilah file tersebut dengan sintaksis berikut:

<?php
$nama = "nunianajib";
$umur = 28;
echo $nama;
echo "<br/>";
echo $umur;
echo "<br/>";
echo "Hai, perkenalkan nama saya ".$nama." dan saya berumur ".$umur;
?>

Kemudian akseslah file tersebut melalui browser dengan alamat http://localhost/belajar.php. Jangan lupa untuk mengaktifkan Apache terlebih dahulu.


Perhatikan pada contoh sintaksis di atas, tanda titik (.) digunakan untuk menggabungkan string dengan variabel, dan sintaksis "<br/>" digunakan sebagai tag pemisah baris pada HTML.

Mengupdate Isi Variabel

Variabel dalam PHP juga dapat diupdate, yaitu mengubah isinya. Berikut ini adalah contoh pengupdatean isi variabel:

<?php
$alamat = "Jakarta";
$alamat = "Bandung";
echo $alamat;
?>

Hasilnya akan muncul "Bandung".

Pada contoh pengupdatean isi variabel di atas, kita mulai dengan memberikan nilai "Jakarta" pada variabel alamat. Kemudian kita mengubahnya dengan memberikan nilai "Bandung". Sehingga hasilnya variabel alamat menjadi "Bandung".

Lanjut Belajar PHP bagian 5: Tipe Data PHP di PHP

Next Post Previous Post